Prinsip Integritas Pemrosesan dari Trust Service Framework menyatakan bahwa sebuah sistem yang dapat diandalkan adalah sistem yang menghasilkan informasi akurat, lengkap, tepat waktu, dan valid.
Ada tiga tahap proses pengolahan data dan COBIT:
- Input. Ancaman/risiko: data yang tidak valid, tidak otorisasi, tidak lengkap, tidak akurat. Pengendalian: Bentuk desain, pembatalan dan penyimpanan dokumen, otorisasi dan pemisahan tugas pengendalian, pemindaian visual, pengendalian entri data.
- Pemrosesan. Ancaman/risiko: kesalahan dalam output dan data yang tersimpan. Pengendalian:Pencocokan data, label file, total batch, pengujian saldo cross-footing dan saldo nol, mekanisme menulis perlindungan (write-protection), pemrosesan database, pengendalian integritas.
- Output. Ancaman/risiko: pengguna laporan yang tidak akurat atau tidak lengkap; pengungkapanyang tidak diotorisasi informasi sensitif; kehilangan, perubahan, tau pengungkapan informasi dalam transit. Pengendalian: pemeriksaan dan rekonsiliasi, enkripsi dan pengendalian akses, pengecekan berimbang, teknik pengakuan pesan.
Dua bentuk utama desain pengendalian yang penting melibatkan dokumen sumber:
- Sebelum penomoran (prenumbering). Prenumbering tersebut meningkatkan pengendalian dengan memperbolehkannya untuk memverifikasi bahwa tidak dokumen yang hilang. Ketika dokumen data sumber yang telah dinomori digunakan, sistem harus diprogram untuk mengidentifikasi dan melaporkan dokumen sumber yang hilang atau duplikatnya.
- Dokumen turnaround (turnaround document) adalah catatan atas data perusahaan yang dikirimkan ke pihak eksternal dan kemudian dikembalikan oleh pihak eksternal tersebut untuk selanjutnya di input ke sistem. Dokumen tersebut disiapkan dalam bentuk yang dapat terbaca oleh mesin untuk memudahkan pemrosesan selanjutnya sebagai catatan input. Dokumen tersebut juga meningkatkan ketepatan dengan mengeliminasi potensi kesalahan input ketika memasukkan data secara manual.
Dokumen-dokumen sumber yang telah dimasukkan ke dalam sistem harus dibatalkan sehingga mereka tidak dapat dengan sengaja atau secara tidak jujur dimasukkan ulang ke dalam sistem. Dokumen kertas harus ditandai, contohnya, dengan memberi stempel "dibayar". Dokumen elektronik dengan cara yang sama dapat "dibatalkan" dengan mengatur sebuah field tanda untuk mengindikasikan bahwa dokumen tersebut telah diproses.
Pengendalian Entri Data
Dokumen-dokumen sumber harus dipindai untuk kewajaran dan kebenaran sebelum dimasukkan ke dalam sistem. Pengendalian manual ini harus dilengkapi dengan pengendalian entri data otomatis, seperti berikut ini:
- Field Check. Menentukan apakah karakter pada sebuah field adalah dari jenis yang tepat.
- Sign Check. Menentukan apakah data pada sebuah field memiliki tanda aritmetika yang sesuai.
- limit Check. Menguji sejumlah numerik terhadap nilai tetap.
- Range Check. Menguji apakah sejumlah numerik berada pada batas terendah dan tertinggi yang telah ditentukan sebelumnya.
- Size Check. Memastikan bahwa data input akan sesuai pada field yang ditentukan.
- Completenes Check/test. Memverifikasi bahwa seluruh item-item data yang diperlukan telah dimasukkan.
- Validity Check. Membandingka kode ID atau nomor rekening dalam data transaksi dengan data serupa di dalam file induk untuk memverifikasi bahwa rekening tersebut ada.
- Reasonable Test. Menentukan kebenaran dari hubungan logis antara dua item-item data.
- Nomor ID (seperti nomor pegawai) dapat berisi cek digit (check digit) yang dihitung daei digit lain. Perangkat entri data kemudian dapat diprogram untuk menjalankan verifikasi cek digit, yang melibatkan penghitungan ulang cek digit untuk mengidentifikasi kesalahan entri data.
- Pemrosesan batch bekerja lebih efisien jika transaksi-transaksi disortir, sehingga rekening-rekening yang terkena dampak berada dalam urutan yang sama dengan catatan di dalam file induk. Sebuah pengecekan berurutan menguji apakah batch atau input data berada di dalam urutan numerik atau alfabetis yang tepat.
- An error log yang mengidentifikasikan kesalahan input data (tanggal, penyebab, masalah) memudahkan pemeriksaan tepat waktu dan pengumpulan ulang atas transaksi yang tidak dapat diproses.
- Batch total merangkum nilai-nilai numerik bagi sebuah batch atas catatan input. Berikut ini ada 3 total batch yang sering digunakan:
- Financial total. Menjumlahkan sebuah field yang berisi nilai-nilai moneter; seperti total jumlah dolar dari seluruh penjualan untuk sebuah batch transaksi penjualan.
- Hash total. Menjumlahkan sebuah field numerik non-finansial, seperti field total kuantitas yang dipesan di dalam sebuah batch transaksi penjualan.
- Record count adalah banyaknya catatan dalam sebuah batch.
- Prompting adalah sebuah pengecekan kelengkapan secara online, dimana sistem meminta tiap-tiap item data input dan menunggu respons yang dapat diterima, memastikan bahwa seluruh data yang diperlukan telah dimasukkan.
- Closed-loop verification mengecek ketepatan dari data input dengan menggunakannya untuk mengambil dan menampilkan informasi terkait lainnya.
- Transaction log, menyertakan sebuah catatan mendetail dari seluruh transaksi termasuk pengidentifikasian transaksi khusus, tanggal dan waktu entri, serta siapa yang memasukkan transaksi. Jika sebuah file online dirusak, loh transaksi dapat digunakan untuk memulihkan file.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar